Chapter 2
The Night Pleasure (Watty's 2021)
[Attention: untuk pembaca yang tidak suka dengan NC, bisa skip chapter ini, terutama untuk usia dibawah 18+, thanks]
Author POV
Ia pun menyunggingkan sedikit senyum disudut bibirnya. Menarik sekali pemuda penggoda ini. Taehyung bertekad untuk memecahkan identitas pemuda tersebut baik dengan persetujuan atau tidak sama sekali, dengan kemampuannya dalam menaklukan pemuda tersebut dibawah naungannya.
~
Jungkook tetap menggeleng, melawan kebutuh dan dorongan untuk mengatakan segalanya pada pria itu.. segalanya dan apapun yang ingin diketahuinya, asal pria tersebut mau menempatkan bibirnya pada puncak dadanya yang mulai sensitif akibat sentuhannya itu. "Kumohon..hnng" bisikan serak terlontar dari kedua belah bibir cerry milik Jungkook.
Perlahan, mulut pria itu menyusuri rahangnya. Dengan lembut pria itu menyesapi lehernya dan mengikuti denyut nadi hingga ke tulang selangka dan menuju salah satu puncak dada milik Jungkook dan melumatnya. Puncak dadanya yang lain dimainkan oleh jemari milik pria itu.
"Ah.. hnmph.." Jungkook berusaha menahan suara yang keluar dari bibirnya, menggunakan sebelah lengannya. Permainan masih berlanjut. Pria itu pun memutar lidah di puncak dada yang memerah dan keras itu, sementara tangannya melakukan gerakan yang sama pada puncak dada yang lain.
Lalu, pria itu menggesekan giginya di sepanjang permukaan puncak dada Jungkook yang sensitif dengan lembut. Jungkook melengkungkan punggungnya, napas kian memburu, saat pria itu mencoba memberikan kenikmatan surgawi untuk keduanya.
Desahan dan erangan pemuda itu membangkitkan panas dan ketegangan dalam diri Taehyung. Ia mengulurkan tangan kebawa menyusuri pinggang pemuda itu. Perlahan membuka ikat pinggang dan kaitan celana itu secara sensual.
Lalu Taehyung meloloskan celana bahan hingga terlepas dari pemuda itu dan jatuh ke lantai. Dengan gerakan lambat Taehyung membelai paha dalam pemuda itu, mengangkat satu kaki pemuda itu hingga melingkari pinggangnya.
Sebelah tangannya ia gunakan untuk membelai lembut bagian privasi pemuda itu yang masih terbungkus celana dalam, namun sudah tampak basah. "Ah..hngg" dengan nikmat pemuda itu mendesah dan melengkungkan tubuh kearahnya, dan bibir Taehyung melepas kulumannya pada puncak dada pemuda itu.
Seakan mendapat pesan terkandung dalam gerakan pemuda itu yang bersemangat dan tidak berpengalaman, membuatnya kian terbakar gairah.
Taehyung sedikit memberi jarak dengan pemuda itu, untuk secara pelan membuka satu persatu pakaian yang ia gunakan. Tak lupa memberikan tatapan intens pada sang pemuda, sambil menjilati bibir bawahnya secara tidak sadar.
"Aku.. aku ingin menyentuhmu, boleh kah Tuan?" bisikan halus Jungkook membuyarkan strategi pria itu untuk mengobrak-abrik kewarasan Jungkook. Dimata pria itu, Jungkook nampak berkilau dan indah saat diterpa cahaya bulan dan Taehyung menerima definisi dari kata kesempurnaan.
"Kalau begitu, sentuh aku."
Tangan Jungkook menyusuri dada pria itu dengan jari-jarinya yang lentik. Mengagumi kekokohan tubuh pria yang akan menaunginya untuk beberapa waktu kedepan.
Jungkook berharap pria itu tak menyadari tangannya yang gemetar, tetapi ia langsung melupakan kekhawatiran itu saat sentuhannya memberikan dampak pada pria itu. Terbukti dengan mata tajam pria itu yang terpejam dan menggeram rendah.
Tak melewati kesempatan, Jungkook mulai menyentuh dan membelai kejantanan pria itu yang juga masih terbungkus celana dalam. Tanpa pikir panjang, ia membebaskan kejantanan itu, dan menyusuri jarinya disepanjang kejantanan yang tampak besar, berotot dan perkasa itu. Memikirkannya saja membuat Jungkook semakin bersemangat.
Jungkook menggoda dengan mencengkram, membelai, kemudian mengurut kejantanan itu perlahan. Terdengar kembali geraman rendah itu dan deru napas memburu. Tiba-tiba, hasrat untuk menginginkan lebih semakin menjadi.
Jin hyungnya pernah mengatakan ada satu cara memperbudak pria untuk membuatnya cukup gila, namun Jungkook anggal hal itu tidak mungkin berani ia lakukan. Namun nyatanya, sekarang, yang ia inginkan hanyalah merasakan kejantanan pria itu dan menjemput kenikmatan bersama.
Taehyung menahan geramannya, ia melihat pemuda itu berlutut didepan kejantanannya. Merasakan embusan napas pemuda itu yang cukup dapat memberikan sensasi hangat pada kejantanannya. Tuhan, ia tak tahu berapa lama ia akan sanggup bertahan untuk tidak meledak.
Bibir, mulut, dan lidah pemuda itu terasa tidak berpengalaman. Pemuda itu melingkupi tangan di kejantanannya, dan memberikan tekanan yang memabukkan, serta ciuman pemuda itu yang bersemangat membuat pahanya sedikit bergetar. Tangannya meremas halus rambut brownish itu, rahangnya mengeras, dengan tekad menahan kenikmatan selama mungkin.
Bergantian adalah permainan yang adil, Boy, pikirnya saat menarik pemuda doe eyes itu untuk berdiri. Sambil mencium dengan penuh gairah, Taehyung menggunakan lidah dan giginya untuk mengeksplorasi seluruh permukaan dalam mulut pemuda itu.
Mengabsen, berperang lidah untuk menentukan kemenangan. Sampai pada akhirnya pemuda itu meloloskan desahannya, menandakan kepuasan akan kemampuan mendominasi.
Ia memaksa pemuda itu untuk berdiri tegap, saat ia mengulurkan tangannya kebelakang, menangkup bokong sintal pemuda itu, membelai kedua bongkahan padat itu secara perlahan dan meremasnya lembut.
Setelahnya, ia berjalan perlahan dan mendorong pemuda itu kebelakang hingga bagian belakang pemuda itu menyentuh lengan kursi, menahan pemhda itu agar duduk disana, dan berlutut didepan pemuda itu.
Tangannya membuka lebar paha pemuda itu, dan meraih sebelah kakinya untuk ia sampirkan pada bahunya. Gerakan itu membuatnya dapat melihat dengan jelas bahwa pemuda itu benar-benar bergairah, dengan banyaknya jejak pre cum pada bagian depan celana dalamnya.
Meloloskan kejantanan milik pemuda itu dalam sekali tarik. Ia terkekeh pelan menyadari bahwa milik pemuda ini sudah menginginkan pelepasan.
"hnng.. ke-kenapa tertawa?" bisik Jungkook lirih saat memperhatikan pria tersebut yang menatap kejantanannya cukup lama. "Bukan apa-apa" balas pria itu tanpa meliriknya.
Taehyung mensejajarkan kepalanya dengan kejantanan pemuda itu dan langsung menghisapnya, serta memainkan sekembar bola yang mengantung imut pada kejantanan itu dengan jemarinya.
"A-apa.. ah yah..yang kau la-lakukan?" Taehyung menyeringai. Kenaifan itu membuatnya kembali bertanya siapa pemuda misterius ini. Ia menarik hisapannya sehingga udara dari suaranya membelai kulit kejantanan pemuda itu yang basah. "Kita lihag apa yang bisa kita lakukan."
Taehyung menurunkan tubuhnya lebih kebawah, mensejajarkan dengan lubang pink mengkerut milik pemuda itu. Lidahnya menyusuri tepian cincin anal itu, memberi jilatan dan memberi kecupan singkat disana.
Jungkook merasakan akan melayang saat mengetahui dimana pria itu menyentuhnya. Namun sentuhan itu tidak sepenuhnya terjadi sesuai yang ia mau. Hal itu membuatnya hampir gila.
"Apa kau malu, boy?" bisiknya kemudian melanjutkan kegiatannya. Jungkook hanya mampu menggigit bibir bawahnya untuk menahan jeritan kenikmatannya. Jungkook betul malu, ia mengakui dalam hatinya. Ia tak pernah membuka kakinya, tak juga pernah menyingkap tubuhnya, ia tak pernah memohon untuk dipuaskan siapapun sebelumnya.
"Aku..aku tidak merasa ma-malu ah..hmm" Jungkook berhasil mengatakannya melalui giginya yang digertakan, pinggul yang terangkat untuk mempertahankan aktivitas kenikmatan yang sedang terjadi.
Ketegangan yang memabukan dan gelombang panas yang tak tertahankan, membuat Jungkook dengan serampangan memegang sisi lain kursi. Lalu tangan yang lain merambat, meremas rambut pria itu, menuntut lebih.
Akhirnya, gejolak pelepasan terjadi. Jungkook meloloskan desahannya saat merasakan gelombang kenikmatan yang mengikis kewarasannya. Ia melengkungkan punggungnya, saat pria itu menjauhkan mulut, dan bangun untuk melumat mulutnya, sementara jari pria itu menggantikan untuk bergerak dalam lubang hangat milik Jungkook.
"Oh astaga!" Jungkook terkejut saat tiba-tiba pria itu berusaha mendorong kejantanan itu masuk. Namun ia tak peduli sekali pun pria itu membelahnya menjadi dua. Dirinya sudah tertutupi nafsu.
"Katakan ya," perintah Taehyung, sambil menekan kedalam. "ahn..yah!" Taehyung menatap pemuda itu, lubang itu mengetat diseputar kepala kejantanannya, pertanda sensasi baru, insyarat untuk menginvasi lebih, menarik untuk membuat pinggul pemuda itu semakin bergetar.
Kemudia Taehyung mengangkat tubuh pemuda itu dalam pangkuannya, saat ia perlahan mengganti posisi dirinya menjadi duduk dikursi tersebut. Ia berhenti sejenak merasakan dirinya semakin masuk kedalam, dan berusaha menahan diri.
"Sekali lagi katakan iya Tuan," perintahnya lagi. "I-iya...ah" dan Taehyunh masuk menyentak lebih dalam. Ia mengamati pemuda itu yang kewalahan menanggapi perintahnya. Ingin meyakinkan sekali lagi, agar ia tau bahwa Jungkook benar-benar menyerah sepenuhnya padanya.
"ya?" ujarnya dengan suara yang serak dan bergetar. "Ya! oh astaga Tuhan, ya, ya, ya..ah!"
Taehyung menghujam makin masuk, terus mendorong dirinya lebih dalam, mengeluarkan kembali miliknya, terus seperti itu secara lambat dan menelan teriakan nikmat pemuda itu dengan mulutnya. Pemuda itu melingkarkan kedua lenganya dilehernya.
Jungkook yang telah buta akan gairah, menggerakkan tubuhnya berlawanan dengan pria itu. Menandakan dirinya ingin dihujam lebih dalam, cepat, dan kuat.
Taehyung pikir sang pemuda bermata doe itu bukan perjaka. Ia bisa mengimbangi setiap gerakannya, menariknya, menyambutnya, mendorongnya masuk hingga ke menyentuh berkali-kali titik nikmat pemuda itu, yang membuatnya terus mendesah disepanjang ciuman mereka.
Pinggul mereka saling bergoyang mencari kenikmatan mereka, dan Taehyung merasakan otot anal pemuda itu mengetat disekelilingnua, meremasnya, dan membelainya.
"Oh! oh ah! Tuhan!" kuku pemuda itu menusuk bahunya, "i-itu di-disana hngg.. lebih dah-lam!" ujar pemuda itu saat mulai merasakan gelombang pelepasannya menjemput.
Demi Tuhan, Taehyung ingin pemuda itu berteriak, saat mencapai puncak kenikmatan yang tertinggi. Ia ingin menjadi pria yang mengajarkan pemuda itu, bahwa ia bisa mencapai puncak berkali-kali, hingga batas antara nikmat dunia dan surgawi melebur. Ia akan membawa pemuda itu dan memberikan kepuasaan akan kebutuhan yang tak tertahankan.
Lalu Taehyung pun tak bisa menahannya lebih lama lagi, gelombang kenikmatan yang dahsyat menyapanya, saat ia menghujam semakin cepat hingga menghentak kasar dan telak pada titik manis pemuda itu, merasakan cengkeraman klimaks dari pemuda itu. Pemuda itu meloloskan desahan panjangnya hingga dirasa klimaksnya terjadi.
Tangannya yang lebih menggores luka dibahu dengan cengkeraman kuat disana, disusul dengan cairan putih pemuda itu yang membasahi perut berotot Taehyung serta perut dan pahanya sendiri, juga cairan Taehyung yang tampak meluber dari dalam liang hangat milik Jungkook.
Permainan ini jelas tidak berjalan sesuai dengan rencana Jungkook, tetapi sekali pun begitu, kesadarannya kembali dengan perlahan karena masih diliputi klimaks yang mengguncangnya untuk pertama kali dalam hidupnya.
Rasa sakit dam terbakar dipangkal pahanya berlanjut menjadi gelombang kenikmatan lain saat pria itu bergerak perlahan, menarik diri sedikit darinya.
Erangan protes terlontar darinya, pahanya menahan gerakan pria itu. Pria itu mencium lehernya dan menghirup aroma Jungkook disana, "Apakah itu berarti kau akan mempertahankanku?" goda pria itu, dan Jungkook menegang. Seketika itu juga ia menyadari bahwa pria itu bukan miliknya, yang bisa ia pertahankan, bahwa sekaranglah waktunya kucing melepaskan Tuannya.
Jungkook mendorong pria itu, bergetar saat merasakan kehangatan yang hilanh, rasa sakit dipangkal paha, dan daerah privasinya yang berdenyut kelaparan.
Ia memalingkan wajah, mencoba menahan diri, dan hati mengulang-ulang bahwa sekali pun ia gagal mendapatkan kemenangan, tetapi setidaknya ia akan memiliki kenangan yang bisa menghangatkan malamnya yang dingin.
Jungkook mengambil pakaiannya yang berserakan dan memakainya satu persatu secara perlahan, karena dirinya yang belum terbiasa dengan sensasi panas dan perih pada bagian intimnya.
Dengan tangan bergetar ia memasangkan celana, kancing-kancing bajunya dan terakhir jasnya, tanpa melihat maupun melirik pria itu. Ia cukup terguncang.
"Katakan padaku, siapa dirimu, boy?" ujar pria itu lembut. Pemuda itu melangkah mundur, sambil tersenyum aneh, dan menggelengkan kepalanya, "Aku harus berterima kasih padamu. Aku tidak pernah tahu jika rasanya bisa begitu... sangat mengagumkan." balas Jungkook padanya.
"Ini sama sekali tidak lucu, boy," ujar pria itu dengan suara yang lebih keras dari sebelumnya. "Aku haru tahu siapa sebenarnya namamu. Aku harus bertemu denganmu lagi."
Dagu Jungkook terangkat dengan sikap angkuh, dibalik topeng kucingnya, mata doenya berkaca-kaca oleh tangis yang tertahan. "Kau akan bertemu denganku lagi, tapi kau tidak akan mengenaliku. Anggap saja, jika lain kali kau menghinaku lagi didepan umun, aku bisa merasa puas dengan mengingat malam ini dan tahu bahwa keturunan Jeon ini mendapatkan kehormatan untuk menerima perhatian penuh darimu."
Setelah menarik napas panjang dan bergetar, pemuda itu menegakkan bahu dan berunah menjadi pemuda yang tidak bisa Taehyung sentuh, pemuda yang tidak akan pernah membiarkan seorang pria mencumbunya dibawah sinar bulan atau memberikan belaian intim di tempat terlarang. "Selamat malam, Tuan, dan selamat tinggal."
Sebelum Taehyung dapat memprotes, pemuda itu sudah berjalan ke balik pintu bilik dan pergi. Keturunan Jeon? Siapa? tanyanya pada diri sendiri. Apa yang dibicarakan pemuda itu? Lain kali, ia menghina pemuda itu didepan umum?
Setelah delapan tahun Taehyung mengasingkan diri, ia baru kembali ke Korea dua minggu yang lalu. Dan mendapati dirinya sendiri di bilik kecil, dengan aroma pemuda misterius masih menempel dikulit dan pakaiannya.
Ia mengacak rambut perlahan dan berusaha memahami perkataan dan perpisahan pemuda itu. Ia adalah pria yang terbiasa mendapatkan apa yang ia inginkan, tetapi ia sama sekali tidak tahu apa yang sebernarnya terjadi. Satu hal yang pasti, pemuda itu tidak akan bisa lolos darinya semudah itu.
~TBC~
Helowww terima kasih untuk kalian yang sudah membaca ini, yang juga vote dan sudah memberikan komen penyemangat dan antusias kalian dengan cerita selanjutnya XD ku persembahkan part yang kalian tunggu-tunggu muehehehe
aku harap kalian gak bosen-bosen untuk komen apapun itu dan gak lupa untuk vote juga,
Thank you so much
i purple you, banyak-banyak
~Swaggy