Back
/ 32
Chapter 19

Chapter 19

The Night Pleasure (Watty's 2021)

[Attention: Untuk pembaca diharapkan untuk bijak dalam membaca chapter ini, terutama untuk usia dibawah 18+, bisa meng-skip chapter ini ke chapter selanjutnya, thanks]

Author POV

Ketika Taehyung kembali, Jungkook yakin bahwa sikap dingin pria itu akibat kunjungan Mingyu padanya. Namun saat mobil mereka melaju dikegelapan jalan, Taehyung sama sekali tak membahasnya.

Justru ketika sampai, ketegangan Taehyung semakin berkurang. "Apakah kau menikmati pertunjukan tadi, Jungkook?" nada suara Taehyung sama sekali tak mengandung ancaman, sindiran atau jebakan.

"Tidak juga, dengan semua tatapan kearahku, sulit untuk memfokuskan diri." Tangan Taehyung menemukan tangan Jungkook diatas sofa, meremasnya untuk memberi dukungan, dan Jungkook melanjutkan perkataannya.

"Aku pikir orang-orang berharap kau memilih pemuda yang lebih glamour untuk kau jadikan kekasih." lirih Jungkook pada Taehyung. "Seharusnya kau tak memperdulikan pemikiran itu, Sayang."

Taehyung keluar lebih dulu dari mobilnya, lalu membantu Jungkook. Taehyung menemani Jungkook menaiki tangga, dan Jungkook menggandeng lengan Taehyung dengan jemarinya yang bergetar.

Taehyung memperlakukannya seperti barang yang mudah pecah, membuat kegelisahannya malam ini sedikit mencair.

"Aku suka pakaianmu malam ini," komentar Taehyung saat mereka telah sampai dikamar tidur. Taehyung menarik Jungkook kearah kasur.

"Kau dalam pakaian ini, terlihat seperti pemuda penggoda yang diterangi sinar bulan." Tubuh Jungkook merespon, setiap bagian tubuhnya menjadi meleleh dan pasrah pada pria ini. Kelembapan terasa di antara paha dalamnya dan dadanya yang terasa menegang dibalik kemejanya.

Jungkook beranjak masuk dalam dekapan Taehyung, mengadahkan wajahnya. Mulut Taehyung diturunkan untuk melumat mulutnya. Begitu mendamba dan lembut, menimbulka erangan dari dalam diri Jungkook.

Lidah Jungkook terjulur keluar membelai tepian mulut pria itu. Lengan Taehyung semakin erat memeluknya, saat Taehyung melilit lidah keduanya bertukar ludah. Membangkitkan gairah satu sama lain.

"Malam ini," Taehyung berujar setelah menjeda ciuman dibibir itu, dan menempatkan kecupan pada kening dan pelipis Jungkook.

"Aku ingin melakukannya dengan perlahan, Jungkook. Aku ingin merasakan kenikmatan sapai aku tak dapat berpikir jernihm" Kelopak mata Jungkook bergetar mendengar kalimat itu. Ia hanya mengangguk. "Iya, aku juga menginginkannya Taehyung."

Taehyung melepas Jungkook. Taehyung duduk diujung tempat tidur. Tatapannya tak pernah meninggalkan Jungkook barang sebentar. "Tanggalkan pakaianmu untukku, sayang."

Napas Jungkook tercekat mendengar perintah penuh gairah dari Taehyung. Tangan Jungkook gemetar, menyingkap kemejanya, membuka kancing itu satu persatu. Menuruti permintaan Taehyung. Setelah terbuka, Jungkokk beralih membuka celana bahan yang ia gunakan. Berhasil membuka zipper celana itu, ia turunkan hingga celana itu tergeletak tak bedaya diatas lantai.

Sebagian dirinya berharap Taehyung dapat mendesaknya untuk mempercepat semua ini, namun dia bungkam dan tetap diam. Jungkook mengusap pinggira karet celana dalam hitamnya.

Hanya itu yang masih melekat pada tubuh indah bak porseleinnya itu. "Selesaikan, Jungkook." ujar Taehyung menikmati pemandangan eksotis hanya tersaji padanya. Jungkook pun menurunkan celananya itu. Setelahnya mendekati Taehyung.

Jungkook berdiri diantara kedua kaki Taehyung. Jungkook mengangkat sebelah kaki kanannya, meletakkan pada atas kasur.

Pergelangan kakinya menyentuk paha luar Taehyung. Daerah intimnya yang berkedut terpampang indah dihadapan Taehyung. Tak lupa kejantanannya yang mengeluarkan sedikit pre-cum disana.

Ia bisa merasakan aroma gairahnya sendiri dan ia tahu Taehyung pun bisa menciumnya. Ia membuka kaus kaki yang masih melekat di kaki kanannya, dan mengulangi hal serupa pada kaki kirinya.

Jungkook melihat kejantanan Taehyung menegang dibalik celana yanh dipakainya. Ia menjatuhkan kakinya dengan enggan, berdiri dihadapan Taehyung, sepenuhnya telanjang, hanya tersisa choker yang menghiasi lehernya.

Jantung Jungkook berdetar kencang. "Naiklah ketas kasur, sayang. Rebahkan kepalamu diatas bantal." Jungkokk menuruti. Ia menjauh dari Taehyung, naik ke atas kasur. Membaringkan tubuhnya malu-malu, menunggu Taehyung menanggalkan juga pakaiannya dan bergabung dengannya diatas kasur.

Taehyung menanggalkan pakaiannya. Jungkook mengulurkan satu tangan padanya  "Taehyung, cepatlah." Taehyung menggelengkan kepalanya.

"Kali ini permainannya berlangsung lambat, sayang." Taehyung pun naik keatas kasur, menjaga jarak pada Jungkook. Jungkook menggigit bibirnya saat menatap kejantanan Taehyung. "Baiklah, apa keinginanmu, tuan?" ujar Jungkook tak sabar. "Buka kakimu," perintah Taehyung pada Jungkook, suaranya terdengar serak.

Jungkook menekuk lutut, ibu jari kakinya melengkung diatas seprei, saat dirinya membuka diri diharapan Taehyung. "Taehyung..."

Namun Taehyung menginginkan lebihm "Sentuh dirimu sendiri, sayang." perintah Taehyung kembali. "A-apa?" Mata Jungkook bergetar dan Taehyung mengganggapnya menawan.

"Aku ingin melihatmu menyentuh dirimu sendiri, untukku. Aku ingin melihatmu mencapai puncak tertinggi."

Mata Taehyung menggelap karena rasa lapar, tapi ia tahan demi mencapai keinginananya dalam permainan penuh gairah ini. Tangan kiri Jungkook mulai bergerak masuk dalam bagian inti tubuhnya.

Jemari itu bergerak malu-malu. Mendorong satu persatu jarinya untuk masuk, mengobrak-abrik mencari kepuasaan dan sekaligus menuruti perintah Taehyung.

Tangan Jungkook lainnya menangkup dadanya yang terasa menegang. Meremas lembut menyesuaikan tempo jemarinya didalam sana. "Jangan berhenti Jungkook," geraman Taehyung, menikmati tontonan.

Taehyung pun menggeser kaki jungkook dan mengangkatnya kemulut. Taehyung menciumi pergelangan kaki Jungkook, menghisap ibu jarinya, dan bergeser kebetisnya.

Taehyung beralih mengecupi lutut belakangnya, mengundang gelombang nikmat datang pada Jungkook. "Tae-Taehyung... kumohon.. tidak lagi..ah"

Desahan-desahan Jungkook semakin keras seiring pergerakan tangannya yang tak henti menjamah dirinya lebih jauh. Juga sentuhan Taehyung pada setiap tubuhnya.

Taehyung beralih melepas kaki Jungkook perlahan. Bergerak mendekati dada Jungkook. Melumat puncak dadanya penuh lapar, dan tangannya yang lain bergerak turun, ketiga jemarinya menggantikan jemari Jungkook didalam lubang hangat itu.

Orgasme melanda Jungkook dengan dahsyatnya. Gelombang gairahnya benar-benar luar biasa, Membuat Jungkook berteriak kencang karena kenikmatan. Cairan kenikmatannya menyemprot cukup kencang diudara, mengenai perut, dada dan tangan Taehyung. Napasnya putus-putus. Hingga akhirnya Jungkook kehilangan kesadarannya.

Taehyung meninggalkan Jungkook yang tertidur pulas, turun kebawah menuju ruang kerjanya.

Menuangkan dirinya segelas whiskey untuk dirinya sendiri. Menemani kesendiriannya dan  sekaligus mengingat kembali malamnya penuh erotis sebelumnya.

~~~

Kau bukan penjahat seperti yang ingin kau tunjukkan.

"Oh kau salah," bisik Taehyung diruangnya yang kosong. Menjawab tuduhan Park Jimin tadi. Untuk pertama kali dalam hidupnya sejak memulai rencana ini, Taehyung mendapati dirinya bertarung dalam hatinya sendiri.

Kenangan saat Jungkook menggelinjang diatas kasur, sorot matanya yang menatapnya penuh gairah, terlihat sangat mempercayainya, saat pemuda itu mencapai puncaknya, membuat Taehyung emnuangkan kembali Whiskeynya.

Fakta bahwa Jungkook bisa sangat mempengaruhinya membuat sekujur tubuhnya merinding. Bercinta dengan Junhkook telah menjadi kegiatannya yang penuh candu.

Taehyung menyadari ia harus bisa mengendalikan dirinya sendiri, jika tidak rencananya akan gagal total.

TBC~

hiyaaaa~ bagaimana dengan bagian penuh gairah Jungkook dan Taehyung? bagaimana juga pendapat kalian tentang sikap Taehyung disini? bisakah dia mengendalikan dirinya?

Terima kasih untik vomment sebelumnya, tapi... jangan lupa untuk vote dan komentarnya kembali :))

Sayang kalian banyak banyak~

I Purple U

Swaggy

Share This Chapter