Back
/ 32
Chapter 14

Chapter 14

The Night Pleasure (Watty's 2021)

[Attention: Pembaca diharapkan  dapat bijak dalam membaca, terutama yang dibawah 18+, karena dibawah ada adegan NC, bila tidak senang, dapat meng-skip chapter ini.]

Author POV

Taehyung dan Jungkook meninggalkan restoran dengan kebisuan, ekspresi wajah Taehyung tampak mengerikan, memaksa Jungkook untuk menutup mulutnya.

Saat mereka tiba dikediaman Taehyung, ia berpikir Taehyung akan langsung turun dari mobil dan bergegas masuk ke rumah tanpa dirinya. Namun Taehyung memiliki bakat untuk selalu membuat Jungkook terkejut.

Taehyung perlahan keluar, berjalan memutari mobil Black Chevroletnya, mengulurkan tangannya pada Jungkook, memberi isyarat untuknya turun.

Taehyung menunjukan ekspresi yang sulit terbaca , dan Jungkook merasakan rasa takut sekaligus gairah saat melihatnya. Kesalahpahaman apapun yang didapatkan Taehyung melalui percakapannya bersama Mingyu, ia yakin bisa meluruskannya dengan cepat begitu mereka hanya berdua. Tahu betul bisa tak etis bila permasalahan ini diributkan didepan pelayannya.

Jungkook meraih uluran itu, memegangnya erat. Setelahnya, Taehyung berjalan dengan mantap dengan membalas genggaman itu lebih erat, tapi sebelum itu ia raih pinggang sempit Jungkook dan menggendongnya seperti memanggul karung.

Jungkook menjerit saat kepala nya tergantung terbalik, dengan bokong diudara, dan tangan yang terpaksa berpegangan pada pinggang Taehyung untuk mendapatkan keseimbangan.

"Taehyung, turunkan aku sekarang juga!" Taehyung justru menepukkan tangannya dengan kuat ke bokong Jungkook untuk menahannya disana, tanpa mengucapkan sepatah kata.

Taehyung bergegas membawa masuk kerumah dan menaiki tangga. Insting Jungkook untuk melawan dikalahkan oleh rasa ketakutannya jika mereka berdua jatuh terguling di tangga. Namun, Jungkook tak akan mau diam. "Taehyung! Berani sekali kau berlaku seperti ini.."

Protesnya melemah saat tangan Taehyung yang memegangi bokong, meremasnya, dan sementara tangan satu lagu mulai membuka perlahan kaitan celananya, dan membelai paha dalamnya.

"Tae-taehyung.." Jungkook mendorong tubuhnya bertumpu pada pinggang Taehyung lebih kencang, bertekad tak akan membiarkan Taehyung berbuat sesukanya. "Ber-berhenti! Kau tidak bisa melakukan hal ini sesuka hatimu."

Mereka pun sampai di lantai atas, menunjukan bahwa Taehyung tak akan kehabisan napas sama sekali saat menjawab dengan ketus.

"Iya, aku bisa." Jungkook tak tahu apa lagi yang harus ia katakan kepada pria itu yang sepertinya tak berniat untuk melepasnya. Taehyung mendorong pintu kamar, menendangnya agar bisa tertutup kembali.

Suara dan bantingan itu membuat Jungkook semakin takut. "Apa yang kau lakukan?" lirih Jungkook penuh ketakutan.

Taehyung terus melangkah masuk lebih dalam dan Jungkook menyadari Taehyung menuju tempat tidur. "Aku akan menghukum pemuda yang sangat nakal!" Kecemburuan telah membangkitkan gairah Taehyung.

Dalam hitungan menit, Taehyung akan memasukinya dengan kejantanan gagah itu, dan ia akan merasakan pelepasan yang ia rindukan. "Iya," desah Jungkook, "tapi turunkan aku terlebih dahulu, Tae. Aku ingin-"

Taehyunh menurunkan Jungkook dengan cepat, saat sementara aliran darahnya kembali mengalir dengan normal, merasakan pusing ringan oleh gerakan itu.

Taehyung membuka celana bahan yang ia kenakan sekali hentak.  Lalu, Taehyung sudah membalikkan tubuhnya lagi, menarik wajahnya menghadap ke bawah diatas pangkuan Taehyung yang sedang duduk ditempat tidur.

Jungkook memekik, saat lagi kakinya meninggakkan permukaan lantai yang kokoh. "Taehyung!"

Jungkook terhuyung, mendapati dirinya tengkurap diatas paha Taehyung, kedua kakinya berada disisi pangkuan itu, kepalanya menggantung diudara,  juga  tangannya mencengkram kedua kaki Taehyung mempertahankan keseimbang.

Jungkook tak berdaya saat Taehyung menekan tangan dipunggungnya, sementara tangan satunya merentang mantap pada lekukan bokongnya. "Tae, biarkan aku bangun!"

Paha Jungkook sedikit terbuka, guna menahan posisi tubuhnya. Tangan Taehyung yang berada dibokongnya terangkat. Kemudian, tangan itu dengan cepat melepaskan sepatu pantofel Jungkook.

Jantung Jungkook berdetak cepat merasakan sensasi erotis dari tindakan Taehyung. Kata-kata Jungkook selanjutnya tertahan ditenggorokan, tergantikan erangan saat tangan Taehyung membelai kulit pahanya yang sangat terekspos, dengan gerakan naik turun pun pada bokongnya, menyusuri celana dalam pada bagian intimnya yang mulai basah. "Oh Tuhan!"

Meski posisinya sulit, Jungkook berusaha menatap wajah Taehyung, "Taehyung, ini bukan posisi yang tepat untuk-" Hantaman telapak tangan Taehyung pada bokongnya membuat Jungkook terkejut.

Jungkook melengkungkan tubuh, membuatnya menghentikan protesnya untuk Taehyung. Tak pernah terpikirkan olehnya hukuman Taehyung adalah memukul bokongnya.

Tangan Taehyung terangkat lagi, mendarat dengan tepat pada bagian lubangnya dengan suara yang kencang.

Napas Jungkook memburu, giginya digemertakkan saat panas akibat pukulan menyebar keseluruh tubuhnya. Ia harus menyiapkan tubuhnya menerima pukulan berikutnya, namun hanya mendapati tangan itu justru membelai lembut bagian sensitifnya itu.

"Waktunya kau dihukum, Jeon Jungkook." Suara Taehyung terdengar mengancam, yang membuat daerah selatannya semakin basah, menyerah akan sentuhan Taehyung. Hukuman terus berlanjut untuk beberapa saat.

~~~

Tanpa keraguan atau kelembutan, Taehyung menghujam masuk dirinya secara paksa pada Jungkook, dengan satu gerakan cepat, mengerang merasakan lubang hangat Jungkook yang mengetat disekelilingnya.

Jungkook berteriak kenikmatan. Kemudian, teriakkan Jungkook semakin kencang, saat gelombang gairah menyapu Taehyung dan melenyapkan kendalinya. Taehyung menghujamnya semakin kuat, semakin cepat, mencapai pelepasannya sendiri.

Jungkook bergerak bersamanya, mengangkat pinggul untuk memberi akses lebih, napas keduanya makin memburu, suara hujaman menghantam diri Jungkook semakin keras, serta suara tarikan dan benturan kejantanan dalam selubung itu semakin terdengar nyaring.

Taehyung meledak dalam diri Jungkook, pelepasannya seperti tak berujung. Jungkook pun dengan terpaksa menjemput putihnya, sampai ia terkulai lemas.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Taehyung, menyadari bahwa ia sudah kehilangan kendali, dan bertindak tidak manusiawi. Ia menatap Jungkook dengan serius. Ia hanya berharap ia tak benar-benar menyakiti atau menbuat takut Jungkook.

Wajah Jungkook merona membuat Taehyung terangsang lagi, tetaoi ia menutupi hal itum "Aku tidak yakin aku ingin bergerak lagi selama beberapa hari kedepan." jawab Jungkook malu-malu, lalu  tersenyum. "Kau memang keterlaluan."

Taehyung mengabaikan gelenyar asing didadanya saat mendengar tuduhan Jungkook yang sudah tak asing ditelinganya. Ia harus berhati-hati. Jungkook terlalu menggoda, dan keterikatan apapun dengan pemuda itu bisa sangat berbahaya.

Dengan lembut Taehyung mendorong Jungkook ke pinggir tempat tidur. Mengangkat dan membawanya ke kamar mandi. Sebelum keluar dari sana, Taehyung mencium tangan Jungkook. "Berbenahlah, bila sudah selesai bilang padaku."

Jungkook mengucapkan terima kasih kepada Taehyung. Taehyung menyiapkan pakaian untuk Jungkook dan akan memberikannya pada Jungkook bila ia sudah selesai mandi.

~~~

Jungkook memanggil Taehyung, meminta pakaiannya dan membantunya menggunakan pakaian itu. Hanya kemeja putih longgar dengan celana dalam saja.

Jungkook cukup tahu betapa Taehyung senang melihatnya hanya menggunakan kedua benda itu.

Lalu Jungkook bergabung dengan Taehyung dibalik selimut, bergelung dengan santai disamping Taehyung. Taehyung membelai rambutnya dan bahunya yang terekspos.

Paparan sinar matahari sore masuk kedalam kamar, membuat suasana terasa damai, saat Taehyung mengamati Jungkook yang sedang berusaha menahan kantuk didalam dekapannya.

"Taehyung?" suara Jungkook terdengar lirih karena kelelahan. "Ya, sayang?" membalas ucapan itu dengan suaranya yang berat namun terdengar lembut. "Kenapa kau sangat marah pada Mingyu?" tanya Jungkook dengan menahan rasa kantuk yang sangat, merasa berada diantara alam nyata dan alam mimpi.

Nama itu menyentak Taehyung. Ia baru saja menaklukkan tubuh Jungkook dan membuat mereka berdua kelelahan secara fisik, tapi entah mengapa, tetap Mingyu yanh ada dalam pikiran Jungkook saat menuju alam mimpi.

Taehyung memejamkan matanya, memberikan jawaban yang tidak sepenuhnya kebohongan. "Hanya utang lama, tak lebih. Sekarang tidurlah, Sayangku yang nakal." Jungkook tersenyum didada Taehyung dan mematuhi sambil menghela napas penuh kepuasan.

TBC~

hiya hiya... kembali dengan bagian plus-plus lagi..

hmmm.. posesifnya Taehyung minta ampun nih :) menurut kalian kenapa Taehyung seperti itu, apa karena obsesi atau mulai ada benih2 cinta?

thanks untuk vomment sebelumnya, tapi jangan lupa juga untuk vomment pada chapter kali ini ya,

BTWS Makasih kembali buat semua reader yang sudah mendukung book ini hingga sudah mencapai 1k lebih viewer T-T uhh mau nangis, karena terlalu bahagia.. kalian yang terbaik! >-<)9

Sayang kalian dengan sepenuh hati

I Purple U

Swaggy

Share This Chapter