Back
/ 32
Chapter 10

Chapter 10

The Night Pleasure (Watty's 2021)

[Attention: Untuk pembaca diharapkan untuk bijak dalam membaca chapter ini, terutama untuk usia dibawah 18+, bisa meng-skip chapter ini ke chapter selanjutnya, thanks]

Suara Taehyung terdengar, lembut dan dalam ditelinganya, mengirim geataran disekujur tubuhnya. "Buka kancing kemejamu."

Author POV

Jungkook merasa rentan, tetapi saat tangan Taehyung terus menggodanya, kekuatan didalam dirinya bangkit "Aku hanya akan menyentuh bagian tubuhmu yang kau telanjangi untukku, Jungkook."

Taehyung hanya menyentuhnya dibagian yang pria utu telanjangi Seperti malam itu, Taehyung memberikan kendali penuh padanya. Jungkook bergerak sangat perlahan, melepas satu persatu kancing kemejanya.

Ujung jemari Taehyung mengikuti pergerakan tangan Jungkook. Membuatnya mendesah, saat tangan itu membelai bahunya dan dengan lebut menurunkan telapak tangannya ke puncak dada Jungkook.

Jungkook menyiapkan diri untuk merasakan kenikmatan saat tangan itu membebaskan kain kemejanya, dan terkesiap saat tangan itu kembali kebahunya.

"Hanya yang kau telanjangi untukku, Jungkook." Frustasi dan gairah membuat tangan Jungkook gemetar. Tiba-tiba saja Taehyung menunduk, bibir pria itu menggoda telinganya kembali.

Tak ada penolakan saat tangan itu menangkup puncak dadanya, jemari itu menemukan ketegangan pada bagian itu.

Jungkook mengerang, melengkungkan punggungnya, mendorong puncaknya mendekat ke tangan Taehyung.

Taehyung tak mengecewakannya, membelai kulitnya, mencubit lembut puncaknya, membuatnya bergetar nikmat. Tangan Taehyung meninggalkan puncaknya, beralih menggoda menggoda bagian lainnya, menjelajahi tulang iganya dengan sentuhan seringan kapas sehingga mengantarkan aliran listrik pada sekujur tubuh Jungkook.

Dengan berani Jungkook mrngangkat tangannya menangkup dadanya, menawarkan untuk dipuja oleh Taehyung.

"Lagi..kumohon.." Lidah Taehyung menjilat daun telingannya seiram dengan jemari yang kembali memainkan dada itu. Dan Jungkook berteriak merasakan kenikmatan kembali melingkupinya.

Sentuhan Taehyung menakjubkan, tapi belum cukup. Jungkook melanjutkan untuk membuka seluruh kemejanya, menjatuhkannya kelantai karpet.

Jemari Tehyung memberikan tekanna memabukkan pada dadanya dan puncaknya. Setiap cubitan lembut Taehyung mengirimkan sinyal kebutuhan, menghantarkan panas pada bagian diantara paha dalamnya.

Berdenyut untuk meminta disentuh. "Lagi," mohon Jungkook dengan napas terengah-engah. "Sentuh aku.. aku butuh kau untuk menyentuhku."

"Kau tau aturannya, Kook-ah," Jawab Taehyung, bergeser ke telingan Jungkook yang lainnya, membiarkan jemarinya menari ditepi celana bahan yang dikenakan Jungkook, serta bagian pinggangnya.

"Bukalah celanamu, Jungkook, lepas perlahan dalaman itu, lalu buka kakimu untukmu."

Penolakan adalah pilihan yang tak terpikirkan saat ini. Jungkook merasakan dorongan untuk merasakan pengalaman baru dikendalikan oleh pria ini.

Momen ini tak pernah terjadi didalam hidupnya. Taehyung bergerak disepanjang telinganya.

Tak ada kata mundur sekarang. Tangan Jungkook menarik lepas celana bahannya, hingga berada di lantai.

Ia meringis merasakan hawa dingin menerpa bagian kulitnya yang sekarang sedikit sensitif, setelah sebelumnya ia melepas kancing kemeja dan membiarkannya menggantung disiku tangannya.

Taehyung mungkin tak akan tahan saat melihatnya dalam keadaan sudah hampir telanjang, mungkin ia akan langsung menariknya dari kursi dan membawanya ke kasurnya.

"Hanya bagian yang kau telanjangi," bisik Taehyung, napas pria itu terdengat panas ditelinganya. "Cepat."

Jungkook membuka celana dalamnya dan mengangkat tubuhnya beberapa inci untuk kembali menurunkan celana dalam itu kelantai, kemudian mengangkat pergelangan kakinya hingga terbebas sepenuhnya. Sensasi saat bokongnya telanjang menyentuj bantalan lursi halus membuatnya merinding.

Taehyung menggoda puncak dadanya lagi dengan sentuhan yang sehalus sutra, membuat pinggul Jungkook terangkat, kakinya membuka, mengundang Taehyung untuk merasakan apa yang sudah ia telanjangi dan mendapatkan perhatian Taehyung.

"Taehyung, kumohon.." lirih Jungkook menatap Taehyung dalam. "Buka dengan lebar kakimu untukku," bisik Taehyung mendekat pada salah satu telinga Jungkook. "Aku ingin menyentuhmu, Jungkook-ah."

Lalu seperti terhipnotis, Jungkook pun membuka kakinya selebar mungkin, dengan berani mengaitkam kedua kakinya di atas lengan kursi.

Jungkook merasa bergairah, saat begitu terekspos dan terbuka didepan Taehyung. Panas dari perapian menghangatkan sedikit kulitnya, ia bisa merasakan aroma lembut tubuhnya sendiri.

Tidak ada yang bisa ia lakukan untuk menyembunyikan tubuhnya yang terangsang karena Taehyung. Tapi, keberanian mendorongnya untuk menantang lagi. "Iya," bisik Jungkook. "Sentuh aku."

Jungkook mendengar Taehyung berlutut didepannya, suara gesekan pakaian Taehyung di permukaan kursi dan karpet.

Jungkook memejamkan matanya dengan tak sabar, menunggu jemari ajaib milik Taehyung bekerja dengan baik pada tubuhnya, belaian dan ciuman yang akan memberinya pelepasan yang diimpikannya.

Tangan Taehyung bergerak menggoda pinggulnya dan bagian paha dalamnya yang terpampang, terus membelai ke arag dalam sampai satu tangan Taehyung terentang di atas perutnya, menahan tubuhnya untuk bergerak, sementara jemari tangan Taehyung yang lain masuk ke dalam intinya, mendobrak masuk satu persatu.

Dengan satu jari, Taehyung bergerak, memancing cairan alami daerah intim itu keluar, sampai terasa basah. Taehyung merasakan cairan lain pun mengalir diantara bokong Jungkook saat desahan nikmat milik Jungkook terdengar merdu ditelinganya.

Seolah bagian tubuh itu memohon kepada Taehyung. Taehyung membakar api didalam dirinya sehingga setiap jemari itu menginvasi bagiannya, ia secara refleks akan mengangkat pinggulnya, membimbing Taehyung ke arah yang ia inginkan. Lalu berteriak frustasi.

Lalu saat ia merasakannya, tubuhnya kejang, akan ketegangan yang begitu kuat dan dahsyat sehingga mrmbuat air mata mengenang dikedua pelupuk matanya.

Jungkook menyadari bahwa kenikmatan ini hanya bisa ia rasakan sendiri, dan ketika pelepasan itu datang, maka ia yang merasakan kenikmatannya. Taehyung mengatakan ia tak akan menyentuk apapun yang tidak ia telanjangi untuk pria itu.

Jungkook melepaskan cengkraman pada lengan kursi dan dengan tangan yang gemetar ia mengikutu jejak tangan Taehyung.

Ia menangkup dadanya, merasakan sensasi sengatan listrik di bagian puncaknya, dengan membelai puncak yang keras, mengerang saat menarik san mencubitnya seirama drngan sentuhan menggoda Taehyung pada pangkal paha dan bagian luar intinya.

Jungkook menurunkan tangannya menemukan tangan Taehyungm Menuntun tangan itu kearah daerah intimnya yang kembali lapar.

Tangan Taehyung menghujam cepat dan semakin cepat, lalu lembut semakin lembut, dan kembali keras semakin keras didalm dirinya, hingga membuatnya melengkungkan punggung dengan indah.

"Oh Tuhan! Taeh..ahn..mphh" tangan satunya ia gunakan untuh menahan desahan nikmatnya.

Berada bersama seorang pria dan bukan bersama pria itu. Taehyung tak dapat disentuhnya. Satu-satunya yang bisa ia raih hanya tubuhnya sendiri. Dan ini benar-benar memabukkan.

Sebuah permainan yang terlihat tidak mungkin dilakukan oleh si Jeon Jungkook yang pemalu, penyendiri dan kaku. Oh tapi, si kucing pasti akan melakukannya, sisinya yang baru, jawab Jungkook sambil tersenyum saat getaran pertama dari pelepasan selanjutnya hasil dari keajaiban jemari itu.

Gelombang kenikmatan menghantam Jungkook kembali, membuatnya berteriak akibat pelepasan yang dahsyat, membuat tubuhnya bergetar hebat dan menggeliat ditangan Taehyung.

Mata Jungkook terbuka saat menyadari Taehyung semakin mendekat, merasakan sapuan coat Taehyung dipahanya.

Ia mulai perlahan menutup kakinya, menyadari bahwa Taehyung akan melihat daerah intimnya yang basah dan lembap, namun tak ada yang bisa menutupi bagian itu dari tatapan lapar Taehyung.

Bahkan saat di pesta Tuan Min Yoongi, ia mengandalkan bayangan malam untuk membangkitkan keberaniannya. "Kau tak perlu-"

Tangan Taehyung memegang kedua lututnya dengan kuat. "Tidak, Jungkook. Kau salah. Aku harus melakukannya. Aku harus melihatmu, menyentuhmu, dan merasakanmu, sampai kau siap dan tak sabar untuk menyambutku dan memohon kepadaku untuk dipuaskan." bisikan suara husky Taehyung membuatnya semakin terbuai.

Jungkook terkesiap saat tangan Taehyunh membelai bagian dalam pahanya, jemari itu begitu kuat. Melihat Taehyung masih berlutut dihadapannya, diantara kakinya, seperti singa siap melahap seekor kelinci, mangsanya.

Pakaian Taehyung masih lah lengkap hanya membuatnya ingin merasakan pria itu lebih. "Puaskan aku," pinta Jungkook dengan suara parau karena kebutuhan yang tertahan.

"Aku.. aku siap, Taehyung, jangan-" Senyum Taehyung penuh arti. Ia tahu Taehyung tak bisa dibujuk dengan mudah. Sebelum melanjutkan permohonan lainnya, kepala Taehyung tertunduk.

Permainan lidah dan mulutnya semakin cepat pada bagian dalamnya benar-benar terasa luar biasa. Taehyung dapat mengambil alih tubuhnya dengan mudah.

Jemari Jungkook meremas rambut ikal Taehyung saat menahan diri untuk pelepasan lebih awal, napasnya semakin memburu dan sesekali tercekat, saat belaian lain yang dilakukan Taehyung pada kulit sensitifnya. Jungkook menghentakan kepalanya kebelakang dan gelombang kenikmatan menghantamnya kembali.

Taehyung berjuang untuk menahan dirinya sendiri, saat Jungkook terlihat pasrah padanya, melengkungkan tubuh itu sangat indah. Membuatnya menyicipi bukti keterangsangan pemuda itu. Ini adalah kecanduan yang selama ini yang Jungkook remehkan kekuatannya.

Pikirannya buntu, karena kebutuhan yang tak tertahankan lepas. Jungkook menghela napas putus-putus dan berusaha meraih oksigen kedalam paru-parunya lebih banyak.

Taehyung mengangkat kepalanya, menggunakan jemarinya untuk menyelami rasa pelepasan Jungkook yang lain tanpa kelewatan.

Sambil ia menikmati pemandangan yang tersingkap didepannya, ranum merekah yang terbuka, lubang yang terlihat berkedut lapar nampak berkilau, dadanya yang membusung dan kembali kencang, dan mata Jungkook yang berwarna cokelat muda menatapnya, setengah terangkat dengan luapan gairah.

Jungkook berubah lagi dari pemuda pemalu menjadi pemuda penuh gairah seperti yang ia puja. Ada permainan atau tidak, Jungkook mutlak miliknya, untuk sekarang. "Taehyung, kumohon," pinta Jungkook dengan lembut. "A-aku..aku tidak ta-tahan lagih.."

"Sial," umpat Taehyung, tak bisa menunda lebih lama lagi, pikirannya dipenuhi gairah yang sama besarnya sehingga ia tahu tak akan ada kelembutan dalam penyatuan mereka kali ini.

Ia sangat ingin membenamkan dirinya sedalam-dalamnya. Kedalam lubang hangat Jungkook dan membuatnya berteriak penuh nikmat. Keberadaban dan rencananya buyar, akibat gairah yang mrnguasai dirinya dengan mencari kepuasannya didalam diri Jungkook.

~~~

Jungkook menggigit bahu Taehyung, dan ia mencapai dengan guncangan yang dahsyat, cairan hangat menyembur didalam diri Jungkook, saat Jungkook berteriak nikmat, sementara pinggul Taehyung masih terus bergerak mencari kepuasan, tidak mau atau tak mampu berhenti, ia sendiri tak yakin ingin menghentikannya.

Setelah beberapa saat, gerakannya melambat, membiarkan deru napas mereka bersatu, menghirup oksigen yang telah menipis saat penyatuan hebat itu, mulai menenangkan diri mereka. "Oh oh Tuhanku!" desah lembut Jungkook, dan Taehyung membenamkan wajahnya didada Jungkook untuk menyembunyikan senyumannya saat mendengar kesan syok di suara pemuda itu.

Mustahil untuk menolak apa yang mampu diberikan Jungkook padanya. Kucingnya memiliki pesona.

Taehyung berhasil bangun tanpa melepas Jungkook, kejantanannya yang kembali setengah terangsang masih berada didalam selubung hangat pemuda itu. Taehyung menangkup bokong sintal Jungkook dan tergelak saat mendengar pemuda itu terkesiap. "Tu-turunkan aku, Tae!" lengan Jungkook melingkar erat dilehernya saat pemuda itu bergelayut padanya untuk menjaga keseimbangan.

Meski masih protes, pinggul Jungkook masih menggesekkan pinggulnya pada pinggu Taehyung.

Taehyung menegakkan tubuhnya dengan perlahan dan mulai membawa Jungkook kearah tempat tidur King sizednya.

"Sebentar lagi, Sayangku." Jungkook menoleh diatas bahu, kemudian beralih lagi menatap Taehyung dengan mata membelalak. "Tae-taehyung.. ak-aku tak yakin aku masih sanggup.." Taehyung membungkam Jungkook dengan ciuman yang lembut sambil ia membaringkan pemuda itu diatas tempat tidurnya.

Merasakan Jungkook berada dibawah kungkungannya. "Ada terlaku banyak pakaian. Kali ini," Taehyung menghisap telinga belakang Jungkook, tersenyum saat Jungkook memiringkan kepala memberi akses lebih pada bagian telinga, leher dan bagian lainnya.

"-ada peraturan baru. Kau harus menanggalkan pakaianmu, lalu kau harus kenelanjangiku, dan kita harus memutuskan bersama apa yang sanggup kau lakukan jika kau memang bertekad melakukannya."

"Ya," desah Jungkook melengkungkan punggung, dan menemukan mulut Taehyung melumat lagi puncak dadanya. Taehyung kehabisan kata-kata dan memulai ronde berikutnya. Entah akan berhenti pada malam ini atau hingga fajar mulai menyingsing ke peraduannya.

~~~

Taehyung terbangun saat fajar, dengan seluruh syarafnya terasa menajam. Dalam remang cahaya kamarnya yang berwarna abu-abu lembut, ia terperangah melihat betapa polos dan rentan pemudanya. Jungkook tidur dengan bergelung disampingnya, pergelangan kaki Jungkook terentang dengan cara yang membuatnya tersenyum tanpa ia sadari.

Tubuh Jungkook memiliki lekuk lembut dan indah, celah yang mengundang, aroma parfum dan aroma bukti penyatuan mereka telah menyatu pada pemudanya dan juga menempel pada atas speri tempat tidurnya.

Rambut Jungkook berwarna hitam legam dengan tekstur yang sangat lembut saat ia membelai beberapa helai rambut itu yang menutupi kening indah milik pemudanya.

Taehyung berpikir bahwa warna ini lebih cocok untuk Jungkook dibandingkan dengan warna cokelat tua dengan higlight muda dibeberapa bagiannya saat pesta topeng waktu itu.

Ia mengamati ketidak sempurnaan Jungkook dan mendapati dirinya yang semakin tertarik dengan pemuda itu.

Ia mengagumi garis halus dibeberapa bagian wajah Jungkook, tahi lalat di bagian bibir bawah, mata dan leher jenjang pemuda itu. Mata bambi yang bila terbuka akan sangat memukau. Dan bahkan jemari tangan Jungkook mampu membuatnya takjub.

Jungkook adalah penggoda yang tak pernah ia bayangkan sebelumnyam Namun, Taehyung mengingatkan dirinya sendiri, penampilan dapat menipu.

Taehyung bergerak hati-hati, agar tak mengganggu tidur nyenyak Jungkook, dan bangun dari tempat tidur, mengabaikan kejantanannya yang kembali mengeras dan dorongan untuk membangunkan Jungkook dengan memasuki pemuda itu lagi.

Tidak, ia memaksakan dirinya agar tidak melihat kearah Jungkook lagi. Ia harus mengumpulkan kekuatan dan menyiapkan dirinya untuk menyambut pagi dan pertarungan kecil, saat Jungkook akan terbangun, dan meragukan lagi, serta mencoba melarikan diri.

Taehyung punya rencana lain. Taehyung menemukan bathrobenya dan mengenakannya, lalu berjalan dengan bertelanjang kaki menuju pintu, hanya untuk berhenti karena menginjak sesuatu.

Ia menunduk mengambil dan melihat kartunya berada dikarpet. Ia tersenyum saat mengingat Jungkook mengembalikan kartu itu padanya. Pemuda yanh keras kepala, tapi bisa apa ia saat berhadapkan dengan pahatan dewa sepertinya. Yakin dapat luluh walau butuh sedikit perjuangan.

Taehyung menggeleng, dan melihat tas Jungkook dikolong kursi, ia berlutut untuk menyembunyikannya dibagian kolong kursi lebih dalam. Ia akan mengembalikan tas itu kepada Jungkook dilain hari.. tidak untuk hari ini.

Hari ini, Jungkook harus bersedia menjadi miliknya. Lalu ia akan menggunakan Jungkook untuk memancing Kim Mingyu keluar.

TBC~

Ey Yo! aku kembali lagi dengan chapter yang lebih panas :)

Terima kasih untuk komen dan vote di chap sebelumnya, jangan lupa untuk kembali komen kalian tentang chap ini dan juga votenya.

Sayang kalian sebanyak-banyaknya

I Purple U

Swaggy

Share This Chapter