Bab 682
Ruang Untukmu
Bab 682 5 mutiara âIya, benar! Dari apa yang saya dengar, mereka akan bertemu dengan keluarga mempelai lakiâlaki dan membicarakan pertunangannya. Pak, apakah Anda keluarga beliau?
âBukan.â Lakiâlaki itu berusaha tetap tenang dan tersenyum, tapi saat dia beranjak pergi, wajahnya tampak murung.
Bagaimana mungkin Salsa tidak memberitahunya kalau dia akan bertunangan?
Arya mengeluarkan ponselnya dan langsung menghubungi nomor Salsa.
Salsa sedang ada di dalam mobil yang dikendarai Choki. Ketika dia mendengar ponselnya berdering, dia mengeluarkan ponselnya untuk mengecek. Saat dia membaca nama si penelepon, dia langsung mematikan teleponnya.
âKenapa kamu tidak mengangkat teleponnya?â tanya Choki ingin tahu.
âIni tidak penting.â
Di lobi rumah sakit, lakiâlaki itu tidak percaya kalau Salsa mengabaikan teleponnya. Saat dia mengingat apa yang dia dengar tadi, dia menggenggam ponselnya dengan erat.
âCari tahu dimana anak perempuan Donni bertunangan,â ujar Arya pada pengawal yang ada di belakangnya.
Para pengawal itu menghubungi petinggi di Perusahaan Anindito, yang menghubungkannya dengan sopir Donni. Sopir itu memberitahu mereka alamat dan nomor ruangan di restoran.
Arya masuk ke dalam mobil dan berkata dengan tenang. âKe restoran itu.â
Mobil Choki perlahan menepi di tempat parkir restoran saat itu. Ketika Salsa turun dari mobil, tibaâtiba Choki memeluknya. Ini membuat Salsa terkejut, jadi dia menghindar dan berkata padanya, âJangan lakukan ini. Kita tidak mau orang lain melihat kita.â
âKenapa memangnya? Lagipula setelah makan siang, kamu akan jadi istri saya.â Saat ini, ingin sekali rasanya dia tinggal bersama Salsa.
Meskipun mereka nanti akan menikah, Salsa masih saja menolaknya.
âBaiklah! Tapi setidaknya, kita harus saling bergandengan tangan!â Choki mengabaikan Salsa yang menolaknya dan memaksa untuk menggandeng tangannya.
Salsa tidak punya pilihan lain selain mengikutinya masuk ke restoran dengan Choki yang menggandeng tangannya.
Di restoran, Donni dan istrinya sedang berbincang dengan pasangan suami istri dari keluarga Yulius.
Karena mereka sama-sama pebisnis, ini adalah salah satu kesamaan di antara mereka. Percakapan mereka mengarah ke insiden Perusahaan Anindito yang diakuisisi sampai Donni tidak punya siapa-
siapa lagi saat itu terjadi.
Bisnis Donni berkembang pesat sampai terjadi sebuah akuisisi yang brutal, sampai membuatnya memiliki banyak utang di bank. Semua ini karena anak perempuannya menghilangkan berlian warisan keluarga milik seorang lakiâlaki muda.
âYa sudah, masa lalu tinggal masa lalu. Tolong jaga kami karena sebentar lagi kita akan jadi besan,â
ujar Donni.
âTentu saja. Lagi pula, anak kami tergilaâgila pada Salsa.â
Choki masuk sambil menggandeng tangan Salsa saat mereka sedang berbincang bersama.
Setelah duduk, kedua keluarga itu mulai memesan makanan. Sementara itu, Emma sedang memperhatikan anak perempuannya yang duduk di samping Choki yang tembam. Dia merasa kasihan pada Salsa karena dia tidak bahagia dalam pertunangan ini.
âSalsa! Saya akan menjagamu nanti. Setelah kamu menikah dengan Choki, cepatlah beri kami seorang cucu. Saya benarâbenar ingin secepatnya punya cucu.â Ujar Margareta. Saat sedang menatap wajah cantik Salsa, dia membatin. Calon cucu saya nanti pasti akan cantik dan tampan.
âKenapa kita tidak lewatkan pertunangannya dan langsung merencanakan pernikahan? Saat ini, kita bisa membicarakan mahar pernikahannya dan apa yang harus dilakukan. Kami baik hati, jadi kami memutuskan untuk memberikan empat miliar.â Endra Yulius sudah memutuskan apa yang akan dia lakukan.
âKami tidak meminta mahar. Apapun itu tidak apa-apa, selama Salsa bahagia,â ujar Donni sambil menganggukkan kepalanya.
Endra seketika punya sebuah ide. âOh! Donni, bagaimana kalau kami membantumu membayar setengah dari utangmu agar lebih mudah dan kita bicarakan mahar lainnya?â
Donni dan istrinya saling bertatapan dalam diam. Karena kalau itu terjadi, mereka tidak punya pilihan lain karena mereka sendiri sudah tidak punya harga diri yang tersisa untuk meminta lebih dari itu.
âTapi kami juga berharap kalian bisa memberikan sesuatu sebagai hadiah pernikahan,â ujar Margareta tiba- tiba.
Saat Emma mendengarnya, dia berkata, âTentu saja kami akan menyiapkan hadiah pernikahan dari keluarga kami.â
âKalau begitu, langsung saja. Donni, kami tertarik dengan tanah milikmu. Jadi, kami ingin tahu apakah kamu bisa memberikan tanah itu sebagai hadiah pernikahan.â
Donni dan istrinya saling bertatapan. Tanah kami?! Tapi, harga tanah ini di pasaran mencapai 100 miliar. Bukan karena mereka tidak mau memberikannya sebagai hadiah pernikahan, tapi karena itu adalah satu- satunya haita mereka yang tersisa.
Salsa terkejut mendengarnya dan dia menatap keluarga Yulius. Mereka ingin tanah itu sebagai hadiah pernikahan?!
âPak Donni, kami akan membangun sebuah rumah di tanah itu. Nanti, kami akan mengajak kalian tinggal bersama kami.â ujar Choki. Dia menganggap kalau keluarganya layak mendapatkan keuntungan itu dari pernikahan ini.