Bab 579
Ruang Untukmu
Bab 579 Ternyata Elan salah menduga. Tasya bukan gemetar karena panik, dia gemetar karena terkejut. Tasya mencoba mengingat kembali ingatannya.
Elan mengatakan bahwa dia mengenali Helen melalui jam tangan itu dan malam itu Tasyaâlah yang melemparkan jam tangan itu ke lantai ketika pria itu memberikannya kepada Tasya.
Kamar itu dipesan dengan nama Helen, jadi nomor telepon Helen muncul di pendaftaran. Staf yang menemukan arloji itu pastinya akan menghubungi orang yang memesan kamar, yang membuat jam tangan jatuh ke tangan Helen.
Elan, yang menemukan nama Helen di daftar berpikir bahwa Helenâlah wanita yang memiliki cinta satu malam dengannya.
Adapun kenapa Jodi tampak mirip sekali dengan Elanâ¦
Itu karenaâ¦..
Pria yang memiliki cinta satu malam itu sebenarnya berdiri tepat di hadapannya!
Tasya terjebak dalam dilema karena Elan, orang yang paling dia benci namun sekaligus dia cintai.
Aliran emosi ini membanjiri Tasya dan membuatnya gemetaran.
âNyalakan lampunya!â Elan memberi tahu pengatur cahaya, karena dia mendeteksi bahwa sesuatu pasti telah terjadi pada Tasya sehingga membuat Tasya gemetar.
Si pengatur cahaya itu menyalakan lampu saat melihat Elan memeluk Tasya dengan protektif.
Tasya menarik napas dalamâdalam di pelukan Elan sebelum menundukkan kepalanya dan melihat cincin berlian di atas karpet.
Tasya segera mendorong Elan menjauh dengan lembut, membungkuk untuk mengambil cincin itu dan melanjutkan untuk meletakkan cincin itu di jari Elan.
âAda yang ingin saya beritahukan padamu.â Tasya menatap Elan sambil berlinang air mata.
Hal ini membuat hati Elan berdebar. Kenapa dia tibaâtiba menangis?
Kerumunan di bawah menarik napas lega saat melihat calon pengantin wanita meletakkan cincin itu pada calon pengantin pria.
âMaaf, tapi kami harus permisi sebentar,â kata Elan kepada para tamu sebelum dia memegang tangan Tasya dan turun dari mimbar dari pintu keluar di samping.
Hana kemudian berdiri dan berkata, âJangan khawatir. Silakan semuanya untuk langsung menikmati hidangan yang ada. Saya minta maaf sebelumnya jika ada kekurangan.â
Awalnya, Elan yang memegang tangan Tasya, tetapi begitu mereka mencapai lorong, situasinya berbalik, karena Tasya tidak sabar untuk mencari tempat untuk berbicara.
âAda apa, Tasya? Apa sesuatu terjadi?â Elan benarâbenar khawatir tentang Tasya.
Akhirnya, Tasya membawa Elan ke sebuah ruangan kosong dan menutup pintu. Sambil memegang tangannya, Tasya menatap arloji Elan dan bertanya, âKamu bilang jam tangan ini dibuat khusus oleh nenekmu untukmu. Jadi, itu berarti Hanya ada satu di seluruh dunia ini, kan? Tidak akan ada jam tangan lain dengan desain yang sama?*
âYa! Ini hanya satuâsatunyaâ Elan mengangguk.
âBagaimana dengan kepala serigala di atas jam tangan itu? Apakah itu sesuatu yang eksklusif untuk keluargamu?â
âKepala serigala ini adalah lambang yang diyakini nenek saya, karena dia menyuruh desainer memasukkannya ke wajah jam tangan itu. Saya rasa⦠ini pasti hanya dimiliki oleh saya.â Meskipun Elan tidak terlalu yakin, dia belum pernah melihat jam tangan lain seperti miliknya.
Tasya tibaâtiba teringat bahwa jam tangan ini bukan satuâsatunya bukti cinta satu malam itu; ada juga putra kesayangannya.
Kamu bilang kamu menemukan Helen karena jam tangan ini. Apa kamu yakin dia adalah wanita cinta satu malammu saat itu?â tanya Tasya.
Hal ini membuat jantung Elan berdegup kencang. Apa dia masih peduli tentang ini? Ini adalah satuâ
satunya noda yang tidak bisa dia hapus dalam hidupnya.
âYa,â jawab Elan dengan lembut, takut memicu suasana hatinya yang buruk.
âPernahkah kamu berpikir bahwa wanita itu mungkin bukan Helen dan wanita itu sebenarnya adalah wanita lain?â Tasya menatapnya dan bertanya, tampak sedikitpun ada kemarahan karena dia benarâ
benar lembut terhadap Helen sebelumnya.
Elan hanya tertegun dan tidak bisa menjawab.
Melihat ini, Tasya menindaklanjuti dengan pertanyaan lain, âSetelah kamu menemukan Helen, apa kamu⦠memiliki kontak intim dengannya?â
Elan menggelengkan kepalanya dengan kuat. âSaya tidak pernah melakukan itu. Setelah saya menemukannya. saya tidak melakukan apa pun kecuali menebusnya secara materialistis.â
âKenapa tidak? Apakah karena Helen memberikan nuansa yang berbeda dari wanita lima tahun yang lalu?â Tasya menekannya.
Terkejut lagi, Elan bertanya, âBagaimana kamu tahu?â
Next Chapter