Bab 401
Ruang Untukmu
Ruang Untukmu Bab 401 âApakah Elan akan menghadiri berbagai acara hariâhari ini di mana aku bisa sekalian bertemu dengannya?â
Acara gala besok malam muncul dalam benak Dani, tapi menyadari bahwa Elan pasti akan membawa serta Tasya sebagai kekasihnya, Dani berbohong, âSejauh pengetahuanku tidak ada, Pak Prapanca sudah terikat dengan banyak pekerjaan perusahaan belakangan ini.â
Helen hanya bisa menelan kekesalannya. Matanya masih agak bengkak pascapembedahan, dan dia rela menunggu sampai tiba waktu bertemu dengan Elan.
Esok paginya, kabar dari gala yang diselenggarakan Grup Lesmana tersebar di kalangan atas. Dengan jaringan yang dimilikinya, Lukas berhasil mengumpulkan sejumlah besar tamu penting, salah satunya adalah Elan.
Demi untuk sanggup memanjat tangga sosial dan bergabung dengan masyarakat elit demi keuntungan rencananya, Alanna sudah memerintahkan Lukas untuk mengumumkan identitas dia sebagai anak perempuan tidak sah darinya malam ini. Ia hanya memiliki satu target, dan itu adalah Elan. Dia sudah mengatur segalanya dan rencana pun siap diwujudkan; yang tertinggal adalah Elan menyambut umpannya.
Tak perlu dikatakan lagi, Alanna akan berdandan maksimal demi untuk menarik perhatian Elan, dan akan lebih baik lagi bila Elan jatuh ke dalam pelukannya tanpa dorongan kuat darinya. Bila Elan menolak tidur dengannya malam ini, Alanna harus menggunakan cara lain agar dia mau.
Sore itu, Tasya baru saja selesai makan siang ketika Elan menelepon dan mengabari bahwa ja akan menjemputnya pada pukul 2 siang dan membawanya ke suatu tempat. Dengan sengaja ia tidak mengatakan dengan jelas, jadi pada titik ini, Tasya hanya bisa duduk dan menunggu panggilan telepon dari Roy.
Sesaat kemudian, ponselnya berdering kedua kalinya. Ia pikir itu adalah panggilan dari Roy, tetapi melirik sekilas pada ID penelepon, ia temukan nomor tak dikenal. Tasya mengernyit, dan mengangkat telepon sambil bertanya, âHalo, siapa ini ya?â
âSelamat siang, Tasya. Apakah kamu sudah merawat dengan baik anakku?â Suara itu miliki seorang lakiâlaki, tetapi dikecoh dengan prosesor suara dan mendengarnya membuat tulang punggung Tasya merinding Wajahnya mendadak muram, tangannya gemetar saat memegang telepon dengan kuatnya. âAku bersumpah, bila kamu menujukkan diri, aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri.â
Lakiâlaki itu tergelak. âKamu dapat membunuhku, Tasya, tetapi itu akan meninggalkan anak kita dengan dua orang tua kriminal. Agak brutal bagi seorang anak, bukan begitu?â
âTutup mulutmu,â Tasya membentak dengan gigi gemeretak sambil pikirannya berteriak di dalam kepalanya.
âApa hubunganmu dengan Elan?â tanyanya sinis. âBila berani menikah dengan lakiâlaki lain dan menjadikannya ayah baru bagi anakku, percayalah bila kukatakan aku akan amat, sangat marah padamu.â
âAnakku tidak ada hubungannya denganmu,â bentak Tasya.
âla anakku juga, dan itu artinya aku terlibat dalam kehidupannya sebagaimana dirimu.â
Tasya mengencangkan kepalan tangannya kcuka kemarahannya memuncak. âApa yang sesungguhnya kamu inginkan?â
âDengar baikâbaik, Tasya â kamu tidak boleh menikah dengan orang lain ketika anak kita alla dalam pengasuhanmu, khususnya bia dia adalah Elan.â
âKamu tahu Elan?â Tasya bertanya ketika Tasya merasakan nada permusuhan di dalam suaranya saat menyebut Elan.
âAku tak mengenalnya, tetapi melihat fotomu dengannya di jagat internet. Bila kamu berpikir akan menikahinya dan membangun keluarga baru bagi anak kita, aku pastikan kamu akan membayar mahal,â ia mengancam dalam suara rendah dan penuh amarah.
âAnak itu milikku dan milikku saja, dan kamu tidak punya hubungan apapun dengannya! Kalau kamu menampakkan diri, aku tidak akan ragu memanggil polisi dan memenjarakanmu,â ancam Tasya, sama sekali tidak lemah dalam menghadapai ancaman darinya.
âKamulah yang menyelinap masuk ke dalam kamarku dengan sukarela lima tahun lalu, Tasya. Apapun yang terjadi berikutnya adalah semata kecelakaan, dan kamu tidak bisa menuntutku untuk hal itu.â
Tasya semakin mengencangkan rahangnya, âKalau begitu, mengapa kamu tidak menuntutku dan saksikan bila aku dapat memasukkanmu ke dalam penjara seumur hidup?â
âAku yakin anak kita akan senang untuk mencari tahu lebih banyak lagi tentang ayah kandungnya,â
katanya, menyentuh kelemahan Tasya.
âTinggalkan anakku sendiri! Jangan cobaâcoba berani mendekatinya!â
âAku tahu di mana sekolahnya, di mana kamu tinggal, dan di mana ayahmu menetap.â
âJangan cobaâcoba menyakiti keluargaku kecuali kamu mau menebusnya dengan darahmu,â Tasya mengingatkannya.
Ia mengejek. âKamu sama sekali tidak menakutkanku, Tasya. Aku seorang lakiâlaki tanpa takut kehilangan apapun, dan aku tidak keberatan membawa anak kita ke neraka bila kamu membunuhku.â
âMengapa kamu udak mau saja di sembarang tempat dan unggalkan anakku sendiri?â Jantungnya sudah melonjak ke tenggorokannya, dan pada deuk berikut, Tasya mulai mengatur rencana. Ia mengambil napas dalamâdalam dan menekan dengan suara menuntut, âApa yang kamu inginkan?
Uang? Aku bisa membenmu sejumlah uang bila berjanji akan meninggalkan keluarga kami, âKamu mau memberiku uang?â
âAku bisa memberimu dua milyar, tetapi kamu harus menjauh dari anakku,â Tasya menawar dengan dingin.
Namun, ia membalas, âAku udak menginginkan uangmu. Aku ingin kamu menjauh dari Elan.ââ
Next Chapter